Analisis Chi Square dan Korelasi Kontigensi
Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai teknis analisis chi square (chi dibacai kai) dan korelasi kontigensi, ada baiknya kita membaca doa terlebih dulu, agar dimudahkan untuk memahami materi ini, berdo'a mulai ^_^
pembahasan kali ini memang sengaja digabung, antara analisis chi square dan korelasi kontigensi karena keduanya sama-sama digunakan untuk menganalisis data yang ada pada tabel kontigensi, data tersebut berbentuk data nominal dan nominal. data yang ada pada tabel kontigensi merupakan jumlah dari hasil pengukuran. chi square bertujuan untuk melihat perbedaan, sedangkan korelasi kontigensi melihat hubungan antara dua tabel kategori yang disusun dalam tabel kontigensi.
Tabel kontigensi merupakan tabel yang terdiri dari dua variabel, setiap variabel terdiri dari beberapa kategori. kategori tersebut berada pada baris (warna kuning) dan berada pada kolom (warna merah), ukuran tabel kontigensi adalah bxk (baris x kolom), contoh dibawah ini tabel kontigensi berukuran 2x2 (warna hijau).
Agar lebih jelasnya, kita langsung ke contoh, misalnya suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan jenis kelamin (Pria dan Wanita) dengan sikap terhadap tawuran (setuju dan tidak setuju), serta ingin melihat apakah ada perbedaan antara jenis kelamin dengan kecenderungan sikap terhadap tawuran, adapun mengenai datanya disajikan pada tabel kontigensi dibawah ini:
setelah data disusun dalam tabel kontigensi maka kita harus terlebih dahulu mengkoding data-data tersebut, adapun caranya adalah sebagai berikut:
untuk variabel Jenis Kelamin yang terdiri dari dua kategori kita koding dengan angka 1 dan 2.
Pria = 1
Wanita = 2
Kemudian, untuk variabel sikap terhadap tawuran yang terdiri dari dua kategori kita koding dengan angka 1 dan 2.
Sikap Setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Hasilnya seperti dibawah ini:
1. silahkan buka software SPSS, kemudian kita akan menginput data ke dalam lembar kerja SPSS, berikut prosesnya:
2. pastikan hasil input data anda benar, dan sesuai dengan proses pengkodingan, input data yang salah akan berakibat fatal, untuk contoh hasilnya seperti dibawah ini:
3. Selanjutnya, klik Data, Pilih Weight Case
4. kemudian, setelah pilih sub menu weight case, selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini, pilih Weight Case By kemudian pindahkan variabel Nilai ke kotak Frekuensi Tabel, dan klik ok.
5. Setelah tahap pada poin 4 selesai dilakukan, maka tahap berikutnya pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Descriptive Statistics , dan pilih Crosstabs.
6. Selanjutnya, akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini, kemudian pindahkan variabel jenis kelamin ke dalam kotak Row(s) dan pindahkan pindahkan variabel Sikap Terhadap Tawuran ke kotak Column(s). Perlu diperhatikan, untuk pemindahan variabel ke kotak Row(s) / baris dan ke kotak column(s) / kolom adalah hanya untuk output dari anlisis yang kita lakukan, jadi kita dapat memindahkan variabel-variabel ke kotak Row(s) ataupun column(s) sesuai dengan yang kita inginkan.
7. Pastikan variabel-variabel telah berpindah ke kotak Row(s) dan Column(s), kemudian klik tombol statistics sehingga muncul kotak dialog seperti dibawah ini, kemudian centang pilihan Chi Square untuk menganalisis perbedaan menggunakan Chi square, dan centang pada pilihan Contigency Coefficient untuk menganalisis hubungan menggunakan analisis korelasi kontigensi, setelah semua selesai, selanjutnya klik continue, dan kemudian Ok. tunggu beberapa saat sehingga muncul output dari analisis yang telah kita lakukan.
8. ini merupakan output dari analisis yang telah kita lakukan.
Interpretasi
9. dibawah ini merupakan hasil tabulasi silang (crosstab).
10.
11.
Artikel Dalam Pengerjaan ^_^
in process
BalasHapusThanks atas postingannya gan,, silahkan berkunjung,,,http://portal-statistik.blogspot.com/
BalasHapustanya gan,,berarti itu hasilnya ada hubungannya nggak setelah melihat koefisien kontingensinya??
BalasHapuspliss gan jawabannya
terimakasih informasinya
BalasHapusKenapa pakai uji Chi square sedangkan banyak uji statistik lainnya
BalasHapus