Pengertian Problem-Focus Coping
Teori Problem-Focus Coping
Pengertian Problem-Focus Coping
Menurut Lazarus dan Folkman (1984)
coping adalah upaya perubahan
kognitif dan perilaku secara konstan untuk mengelola tekanan eksternal dan
internal yang dianggap melebihi batas kemampuan individu. Adapun
fungsi coping tersebut adalah
menjelaskan perbedaan kepercayaan antara coping
secara langsung melalui tindakan dan coping
yang meregulasi respon emosi pada
individu. Salah satu strategi coping
menurut Folkman dan Lazarus adalah problem- focused coping. Folkman & Lazarus menyatakan bahwa problem-focused coping merupakan
strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, seperti mendefinisikan
suatu masalah, menghasilkan solusi alternatif, mempertimbangkan alternatif
secara efisien, memilih alternatif dan bertindak, strategi problem-focused coping beroreintasi pada penyelesaian masalah (1984). Menurut Carver,dkk (1985) problem-focused coping adalah menyelesaikan masalah atau melakukan sesuatu untuk
mengubah
sumber stres. Carver, dkk (1985) mengemukakan 5 macam problem-focused coping yaitu menghadapi masalah secara aktif,
perencanaan, mengurangi aktifitas persaingan, pengendalian, mencari dukungan
sosial.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa problem-focused coping adalah menyelesaikan
masalah untuk megurangi sumber stres dengan cara penyelesaian masalah secara
langsung.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Problem-Focused Coping
Startegi coping dipengaruhi oleh penilaian
kognitif pada setiap individu. Strategi coping
diperlukan untuk mengatasi stres dari eksternal maupun dari internal. Antonovsky, 1979 (dalam Lazarus
& Folkman, 1984) menggunakan metode generalisasi untuk menggambarkan sumber karakteristik resisten pada
individu dalam mengelola stres. Karakteristiknya yaitu, fisik, biokimia,
kognitif,
emosional, sikap, interpersonal, makro sosial budaya.
Menurut Lazarus & Folkman (1984),
faktor-faktor yang mempengaruhi problem- focused coping adalah:
a.
Kesehatan
dan Energi (health and energy)
Kesehatan dan
energi mempengaruhi berbagai macam bentuk strategi coping pada individu dan juga stres. Apabila individu dalam keadaan
rapuh, sakit, lelah, lemah, tidak mampu melakukan coping dengan baik. Sehingga
kesehatan fisik menjadi faktor penting dalam menentukan strategi coping pada individu.
b.
Keyakinan
yang positif (positive beliefs)
Penilaian diri secara positif
dianggap sebagai sumber psikologis yang mempengaruhi strategi coping pada individu. Setiap individu memiliki
keyakinan tertentu yang menjadi harapan dan upaya dalam melakukan strategi coping pada kondisi apapun. Sehingga
penilaian mengenai keyakinan yang positif merupakan sumber strategi coping, hal ini dipertegaskan seorang
penulis Norman Vincent Peale yang mengatakan fungsi kekuatan berfikir positif
dan memiliki kemampuan menjadikan individu memiliki pengalaman yang baik.
Sebuah penelitian Caprara, dkk
(2006) mengenai self-efficacy yang merupakan
faktor untuk berpikir positif dan mencapai kebahagian, menemukan bahwa self-efficacy pada remaja mengontrol
emosi positif dan negatif, emosi yang positif membentuk keyakinan yang positif
pada individu.
c. Kemampuan
Pemecahan Masalah (problem solving skill)
Kemampuan
pemecahan masalah pada individu
meliputi kemampuan mencari informasi, menganalisis situasi
yang bertujuan mengidentifikasi masalah untuk menghasilkan alternatif yang akan digunakan pada individu,
mempertimbangkan alternatif yang akan digunakan, mempertimbangkan alternatif
dengan baik agar dapat
mengantisipasi kemungkinan yang terburuk, memilih dan menerapkan sesuai
dengan tujuan pada
masing-masing individu, hal ini merupakan faktor yang
mempengaruhi strategi coping.
Penelitian Jahnke, dkk (1995) mengenai penyelesaian masalah dipengaruhi
oleh keadaan emosi setiap individu. Keadaan emosi individu dipengaruhi oleh
usia, juga perbedaan usia mempengaruhi strategi penyelesaian yang akan
dilakukan individu. Individu yang menyelesaikan masalah dengan cara menghindar
cenderung memiliki keadaan emosi yang tidak matang. Sedangkan individu yang menyelesaikan
masalah secara langsung cenderung memiliki kematangan emosi.
d.
Keterampilan sosial (social skills)
Keterampilan sosial merupakan faktor
yang penting dalam strategi coping karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, sehingga
individu membutuhkan untuk bersosialisasi. Keterampilan sosial merupakan cara
untuk menyelesaikan masalah dengan orang lain, juga dengan keterampilan sosial yang baik memungkinkan
individu tersebut menjalin hubungan yang baik dan kerjasama dengan individu
lainya, dan secara umum memberikan
kontrol perilaku kepada individu atas interaksi sosialnya dengan individu lain.
e. Dukungan
sosial (social support)
Setiap individu memiliki
teman yang dekat secara emosional, pengetahuan,
dan dukungan perhatian yang merupakan faktor yang
mempengaruhi strategi coping pada
individu dalam
mengatasi stres, terapi perilaku, epidemologi sosial.
f.
Sumber
material (material resources)
Sumber
material salah satunya adalah keuangan, keadaan keuangan yang baik dapat menjadi sumber strategi coping pada individu. Secara umum
masalah keuangan dapat memicu stres individu yang mengakibatkan meningkatnya
pilihan dalam strategi coping untuk
bertindak. Salah satu manfaat material bagi individu mempermudah individu dalam
kepentingan hukum, medis, keuangan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan individu
yang memiliki materi dapat mengurangi resiko stres.
Karakteristik Problem-Focused
Coping
Menurut Carver dkk,
(1985) karakteristik problem-focused
coping ada lima macam yaitu:
a. Menghadapi masalah
secara aktif, yaitu proses menggunakan strategi untuk mencoba menghilangkan stressor.
Strategi ini meliputi memulai tindakan langsung, meningkatkan usaha, dan
menghadapi masalah dengan cara-cara yang bijaksana.
b. Perencanaan, adalah
berpikir mengenai bagaimana menghadapi stresor. Membuat strategi yang akan
dilakukan, juga memikirkan bagaimana cara untuk mengurangi masalah dan
bagaimana mengatasi masalah.
c. Mengurangi aktifitas-aktifitas
persaingan yaitu individu mengurangi keterlibatan dalam aktifitas yang
menimbulkan persaingan sebagai cara untuk dapat lebih fokus pada masalah yang
dihadapinya.
d.
Pengendalian, yaitu
menunggu kesempatan yang tepat untuk bertindak, menahan diri, dan tidak
bertindak secara gegabah. Pada dasarnya strategi ini tidak dianggap sebagai
suatu strategi menghadapi masalah yang potensial, tetapi terkadang responnya
cukup bermanfaat dan diperlukan untuk mengatasi tekanan, karena perilaku
seseorang yang melakukan strategi pengendalian diri difokuskan untuk menghadapi
tekanan secara efektif.
e.
Mencari dukungan
sosial karena alasan instrumental, yaitu mencari nasehat, bantuan atau
informasi.
Referensi:
Jika membutuhkan informasi mengenai sumber referensi pada artikel diatas, silahkan E-mail ke: Niki.albangkalisi@gmail.com
Kontributor artikel: Elise Citrawati
Jika membutuhkan informasi mengenai sumber referensi pada artikel diatas, silahkan E-mail ke: Niki.albangkalisi@gmail.com
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Problem-Focus Coping"
Posting Komentar