Seekor Burung dan para Pemilik Perahu
Seekor Burung dan Para Pemilik Perahu
Sumber Gambar: Freepik.com |
Hidup ini tak selamanya indah, musibah dan cobaan terkadang menimpa bertubi-bertubi sehingga kita merasa nasib dan takdir hidup ini teramat sial, tanpa disadari dengan mudahnya kita berprasangka buruk kepada Allah, misalnya dengan mudahnya terlepas ucapan atau hanya terbesit dihati kita yang menyatakan bahwa Allah tidak adil, Allah zhalim, Allah kejam. ketahuilah sejatinya Allah telah menetapkan segala bentuk cobaan sesuai dengan kadar iman dan kesanggupan kita, bisa jadi itu adalah ujian untuk kita agar mampu bersyukur atas kenikmatanNya, dan pastinya Allah akan membalas dengan kenikmatan yang tak pernah terduga jika kita mampu mensyukuri kenikmatan yang telah diberikan. berikut sebuah kisah yang dapat kita petik hikmahnya untuk memahami arti sesungguhnya rasa syukur. ^_^
Diriwayatkan ada seorang perempuan menemui Nabi Daud. perempuan itu berkata, "Wahai Nabi utusan Allah, Tuhanmu itu zhalim atau adil?"
Nabi Daud menjawab, "Wahai utusan Allah, tuhanmu itu zhalim atau adil?."
Perempuan itu menjawab, "saya seorang janda, saya memiliki tiga anak perempuan. Saya membelanjai mereka dari hasil menenun kain, ketika saya mengikat kain tenunan saya di dalam kain merah, saya akan kepasar untuk menjualnya. saya telah menyatakan itu kepada anak-anak saya, tiba-tiba ada seekor burung yang menghadang saya, burung itu mengambil bungkus dan kain tenunan itu. ia pergi, tinggallah saya dalam kesedihan. saya tidak memiliki apa-apa untuk membesarkan anak-anak saya.
ketika perempuan itu sedang berbicara bersama Nabi Daud. Tiba-Tiba ada yang mengetuk pintu. Nabi Daud mengizinkan masuk, ternayata ada sepuluh pedagang, setiap satu orang membawa seratus dinar.
Mereka berkata, "Wahai Nabi utusan Allah, berikanlah kepada orang yang berhak menerimanya."
Nabi daud berkata, "Apakah sebab mengapa kamu membawa uang ini?"
Mereka menjawab, "Wahai Nabi utusan Allah. ketika kami berada di perahu, angin kencang menerpa kami dan kami nyaris tenggelam, tiba-tiba ada seekor burung menjatuhkan kain bungkus berwarna merah kepada kami, di dalamnya ada kain tenun, lalu kami gunakan untuk menyumbat kerusakan perahu tersebut. Kemudian angin tenang dan kerusakan dapat diatasi. kami bernadzar setiap kami akan bersedekah seratus dinar. uangnya ada di hadapanmu, berikanlah kepada orang yang berhak menerimannya."
Nabi Daud menoleh kepada perempuan itu seraya berkata, "Tuhan telah berdagang untukmu di daratan dan lautan. kemudian engkau nyatakan Dia sebagai zhalim." Kemudian nabi Daud memberikan seribu dinar kepada perempuan itu seraya berkata, "Berikannlah kepada anak-anakmu."
Sumber bacaan:
Syaikh muhammad Al mishri "Semua Ada Saatnya".
Belum ada Komentar untuk "Seekor Burung dan para Pemilik Perahu"
Posting Komentar